Jumat, 20 Juni 2014

KLASIFIKASI BERUANG COKLAT

Beruang cokelat (Ursus arctos) adalah salah satu jenis beruang. Hidup di wilayah timur Eurasia dan Amerika Utara. Beruang cokelat bisa berbobot 130–700 kg (300–1500 pon). Beruang kodiak termasuk jenis beruang cokelat yang terbesar, yang seukuran dengan beruang kutub yang memiliki anggota terbanyak dalam kerluarga beruang  yang merupakan hewan pemangsa darat terbesar.Ada beberapa subspesies beruang cokelat, antara lain: beruang cokelat suriah, beruang cokelat kodiak, beruang cokelat alaska, beruang cokelat amerika (grizzly) dan beruang cokelat meksiko.

Populasi beruang cokelat ada di sebagian wilayah Rusia, Amerika Serikat (kebanyakan Alaska), Kanada, wilayah Karpathia (terutama Rumania ), juga di Ukraina, Slowakia, Polandia dan sebagainya). Bahkan Balkan, Swedia dan Finlandia, menetapkan beruang sebagai hewan nasional. Jadi, Beruang cokelat memiliki habitat yang paling luas dari semua beruang.
Ada sedikit kesepakatan tentang klasifikasi beruang cokelat. Jenis beruang Cokelat sudah diusulkan sebanyak 90 jenis, namun analisis DNA baru-baru ini hanya mengelompokkan dalam lima kelompok organisme dan keturunannya (Klade). [6] Pada tahun 2005, sedikitnya ada 16 subspesies telah diakui.[7], antara lain:
Nama Gambar Ruang lingkup dan habitat Keterangan singkat
Ursus arctos arctosEurasian brown bear
Beruang cokelat eurasia
Ours des pyrenees aspe 2002.jpg Eropa, Kaukasus, Siberia (kecuali timur) dan Mongolia [8] [8]
Ursus arctos alascensis[9]
Alaska
Ursus arctos beringianusKamchatka brown Bear
Beruang cokelat kamchatka
Brown-bear-in-spring.jpg Kamchatka Peninsula dan Pulau Paramushir[8] Beruang ini berukuran sangat besar, berwarna cokelat gelap. Yang berwarna terang ditemui di Eropa-Siberia. Cakarnya gelap;[8]
Ursus arctos californicusBeruang pirang california (diyakini punah) Monarch the bear.jpg California Beruang ini yang terakhir kali diketahui masih bertahan hidup telah ditembak di California pada tahun 1922.
Ursus arctos collarisEast Siberian brown bear
Beruang cokelat siberia timur.
Ucollaris.jpg Siberia timur, dari Sungai Yenisei to the Pegunungan altai, juga ditemukan Mongolia timur. Sebagian bersar berwarna gelap, berukuran sedang dengan proporsional tengkorak yang lebih besar.[8]
Ursus arctos crowtheriAtlas bear
Beruang atlas (diyakini punah)
Atlasbear.jpg Habitat sementara masih ada wujudnya di Pegunungan Atlas dan daerah sekitarnya, di Afrika Utara, dari Maroko hingga Libya. Beruang ini yang terakhir diketahui masih bertahan hidup telah dibunuh oleh pemburu diperkirakan pada 1870-an.
Ursus arctos dalli


Ursus arctos gyasPeninsular brown bear
Beruang cokelat pesisir

Pesisir Alaska
Ursus arctos horribilisGrizzly bear
Beruang cokelat amerika
Grizzly Bear Yellowstone.jpg Kanada Barat, Alaska, dan Amerika Serikat Barat Laut, sejarahnya ada di Great Plains Beruang cokelat amerika yang memiliki ciri-ciri lapisan cokelat sedang hingga gelap dengan abu-abu, atau disebut "beruban" di bulunya. Berukuran lebih kecil dari beruang di pesisir, beruang jantan dewasa yang tinggal diarea pedalaman dapat berbobot hingga 364 kilogram (800 lb), Mudah beradaptasi: dapat hidup di hutan pegunungan pinus, Hutan hujan sedang, semak belukar kering, dan padang rumput.
Ursus arctos isabellinusHimalayan brown bear
Beruang cokelat himalaya
Ursus arctos isabellinus (in Perm Zoo).jpg Nepal, Pakistan, and India Timur Memiliki warna bulu cokelat kemerahan atau lapisan berpasir, beruang ini berukuran paling kecil dari kebanyakan beruang cokelat lainnya yang ditemukan di benua Asia.
Ursus arctos lasiotusUssuri brown bear
Beruang cokelat ussuri
[[Berkas:Ursus arctos lasiotus
Beijing Zoo 3.JPG|140 px]]
Russia: Southern Kuril Islands, Sakhalin, Maritime territory, dan Ussuri/Sungai Amur di wilayah selatan Stanovoy Range, China: Heilongjiang, Japan: Hokkaidō[8] [10]
Ursus arctos middendorffiKodiak bear
Beruang kodiak
Bear Square.JPG Kodiak, Afognak, Pulau Shuyak (Alaska) Jenis beruang cokelat yang paling besar, hampir sebesar beruang cokelat Pesisir Lain.
Ursus arctos nelsoniMexican grizzly bear
Beruang cokelat meksiko (diyakini punah)
Mexico grizzlies.png Sebelumnya hidup di Meksiko utara, termasuk Chihuahua, Coahuila, dan Sonora, barat daya Amerika Serikat termasuk rentang selatan (Texas, Arizona, dan New Mexico). Beruang ini bisa hidup di kedua hutan pinus pegunungan Meksiko dan Area tebing Gurun Sonoran (canyonlands of Sonoran desert). Namun diyakini punah karena peternakan di Amerika Serikat dan Meksiko yg menggusur habitat beruang tersebut.
Ursus arctos pruinosusTibetan blue bear
Beruang biru tibet
Tibetan Blue Bear - Ursus arctos pruinosus - Joseph Smit crop.jpg Dataran tinggi Tibet [8] Beruang Tibetan blue adalah jenis beruang yang berukuran sedang dengan bulu acak dan panjang. Bulu di sekitar leher lebih tipis, dan membentuk "kerah". Tengkorak dibedakan choanae yang relatif rata, kurva lengkung seperti dari baris molar dan gigi besar.[8]
Ursus arctos sitkensis
Pulau Baranof
Ursus arctos stikeenensis


Ursus arctos syriacusSyrian brown bear
Beruang cokelat suriah
Ursus arctos syriacus.jpg Ditemukan di Kaukasus Selatan, Suriah, Irak, Turki (Asia Kecil), Iran, Afghanistan, Pakistan, Himalaya Barat dan Pamir-Alai dan pegunungan Tian Shan,[8] kemungkinan sejarah kehadiran beruang ini ada di Palestina utara (yang saat ini diduduki Israel). Beruang Suriah berwarna terang, berukuran sedang hingga kecil dengan cakar terang.[8]
Ursus arctos marsicanusMarsican brown bear
Beruang cokelat marsica (tidak diakui secara resmi)
Orso marsicano.jpg Marsica, Italia tengah Diperkirakan 30 sampai 40 beruang yang tersisa di daerah Marsica.

KLASIFIKASI KATAK

CIRI-CIRI KATAK
Ciri-Ciri Katak (Amphibia)
Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembap dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.
Amfibia mempunyai ciri-ciri:
  • tubuh diselubungi kulit yang berlendir
  • merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm)
  • mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik
  • mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang
  • matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam
  • pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam
  • berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).
Untuk lebih jelas ciri-ciri amfibi lihat tebel berikut:
Penutup tubuh kulit yang berlendir
Alat gerak dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang.
Alat pernapasan pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidung amfibi mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam.
Habitat air dan darat
Suhu tubuh tidak tetap, berubah-ubah mengikuti suhu lingkungannya (berdarah dingin/poikiloterm)
Peredaran darahnya tertutup
Alat penglihatan Mata dan matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam
Berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal)
Jantung terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik
Contoh amfibia yang terdapat di Indonesia adalah bangsa sesilia (Caecilia), serta bangsa kodok dan katak (Anura). Sesilia adalah semacam amfibia tidak berkaki yang badannya serupa cacing besar atau belut. Satu lagi bangsa amfibia, yang tidak terdapat secara alami di Indonesia, adalah salamander. Amfibia dari daerah bermusim empat ini bertubuh serupa kadal, namun berkulit licin tanpa sisik.
Katak merupakan hewan yang dapat hidup di darat dan di air. Katak muda hidup di air dan bernapas dengan insang. Katak dewasa hidup di darat dan bernapas menggunakan paru-paru. Ketika katak dewasa akan bertelur, katak tersebut akan menuju air untuk mengeluarkan telur-telurnya. Katak mempunyai kulit yang selalu basah untuk membantu pernapasannya karena kulit yang selalu basah ini banyak mengandung pembuluh darah sehingga dapat membantu oksigen berdifusi melalui kulitnya. Katak bergerak dengan keempat kakinya. Selain itu,
Ciri-Ciri Katak (Amphibia)
Ciri-Ciri Katak (Amphibia)
Katak berkembang biak dengan bertelur. Pembuahannya terjadi secara eksternal. Pertemuan antara sel telur dan sperma terjadi di dalam air. Katak mengalami metamorfosis dari zigot-embrio-kecebong-katak kecil-katak dewasa.  Amphibi terbagi menjadi tiga ordo, yaitu:
1.ordo  Urodela, contohnya, Salamander (katak berekor),
2.ordo Anura, contohnya, katak hijau (Rana pipiens) dan katak darat (Bufo terrestris), dan
3.ordo Apoda (Salamander tidak berkaki), contohnya, Ichthyosis  .glutinous

KLASIFIKASI HEWAN

 HEWAN

Hewan atau disebut juga dengan binatang adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan Animalia atau metazoa, adalah salah satu dari berbagai makhluk hidup di bumi. Sebutan lainnya adalah fauna dan margasatwa (atau satwa saja).
Hewan dalam pengertian sistematika modern mencakup hanya kelompok bersel banyak (multiselular) dan terorganisasi dalam fungsi-fungsi yang berbeda (jaringan), sehingga kelompok ini disebut juga histozoa. Semua binatang heterotrof, artinya tidak membuat energi sendiri, tetapi harus mengambil dari lingkungan sekitarnya.

ciri-ciri hewan
Hewan mempunyai daya gerak, cepat tanggap terhadap rangsangan eksternal, tumbuh mencapai besar tertentu, memerlukan makanan bentuk kompleks dan jaringan tubuhnya lunak. Perbedaan itu berlaku secara umum, tentu saja ada kelainan-kelainannya. Tiap individu, baik pada hewan uniselular maupun pada hewan multiselular, merupakan satu unit. Hewan itu berorganisasi, berarti tiap bagian dari tubuhnya merupakan subordinat dari individu sebagai keseluruhan baik sebagai bagian suatu sel maupun seluruh sel. Inilah yang disebut konsep organismal, suatu konsep yang penting dalam biologi.[5]
Secara umum berikut ini adalah ciri-ciri hewan:[6][7][8]
  1. Hewan merupakan organisme eukariota, multiseluler, heterotrofik. Berbeda dengan nutrisi autotrofik pada tumbuhan, hewan memasukkan bahan organik yang sudah jadi, ke dalam tubuhnya dengan cara menelan (ingestion) atau memakan organisme lain, atau memakan bahan organik yang terurai.
  2. Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuh dengan kuat, seperti pada tumbuhan atau jamur. Komponen terbesar sel-sel hewan terdiri atas protein struktural kolagen.
  3. Keunikan hewan yang lain adalah adanya dua jaringan yang bertanggung jawab atas penghantaran impuls dan pergerakan, yaitu jaringan saraf dan jaringan otot sehingga dapat bergerak secara aktif.
  4. Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual, dengan tahapan diploid yang mendominasi siklus hidupnya.
  5. Alat pernapasan pada hewan bermacam-macam tergantung pada temapt hidupya, ada yang bernapas dengan paru-paru seperti kucing, insang seperti ikan, kulit seperti cacing, trakea seperti serangga.
  6. Memerlukan makanan untuk tumbuh dan bertahan hidup.
  7. Tidak mempunyai indra berpikir.
  8. Dapat dikendali untuk manusia (hewan piaraan/sirkus).
  9. Kehidupan dapat berakhir (mati)
 pertumbuhan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan hewan dimulai sejak terbentuknya zigot. Satu sel zigot akan tumbuh dan berkembang dengan tahap "zigot-morula-blastula-gastrula" hingga terbentuk embrio. Embrio akan berdiferensi sehingga terbentuk berbagai macam jaringan dan organ. Organ-organ akan menyatu dan bergabung menjadi organisme. Kemudian, organisme tumbuh dan berkembang menjadi organisme dewasa.
Pada siklus hidup hewan tertentu, terjadi perubahan bentuk tubuh dari embrio sampai dewasa. Perubahan bentuk ini disebut metamorfosis. Metamorfosis dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu metamorfosis sempurna dan tidak sempurna. Metamorfosis sempurna dicirikan dengan adanya bentuk tubuh yang berbeda di setiap fase metamorfosis, misalnya adalah kupu-kupu dan katak. Metamorfosis tidak sempurna ditandai dengan adanya bentuk tubuh yang sama, tetapi ukurannya berbeda pada salah satu fase metamorfosis, misalnya adalah belalang dan kecoa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan dapat dibagi menjadi dua, yaitu: faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi gen dan hormon. Gen merupakan faktor keturunan yang diwariskan dari orang tua (induk) kepada keturunannua, sedangkan hormon merupakan senyawa organik yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan hewan. Faktor eksternal meliputi air, nutrisi, cahaya, aktivitas, dan lingkungan.

Senin, 16 Juni 2014

klasifikasi hewan coelenterata


Ciri-ciri coelenterata
  1. Rongga tubuh berfungsi sebagai usus.
  2. Memiliki tentakel yang berfungsi untuk menangkap atau melumpuhkan mangsa.
  3. Pada tentakel dilengkapi dengan sel knidobiast/knidosit yang mengandung sel penyengat (nematokis).
  4. Pengambilan gas O2
  5. Habitat di perairan (air tawar/laut).
  6. Tubuh mengalami metagenesis menjadi dua tipe, yaitu:
    - Tipe polip, yaitu tipe tubuh yang hidupnya tak bebas atau menempel pada substrat tertentu.
    - Tipe medusa (seperti payung), yaitu tipe yang dapat hidup bebas (dapat berenang).
  7. Sistem perkembangbiakannya, yaitu:
    - Perkembangbiakan secara tidak kawin, melalui pembentukan tunas/kuncup yang menempel pada hewan induknya.
    - Perkembangbiakan kawin melalui fertilisasi eksternal, yaitu dengan penyatuan sp***ma dengan sel telur hingga membentuk zigot.
Klasifikasi Coelenterata
Coelenterata diklasifikasikan menjadi tiga kelas. yaitu:
  1. Hydrozoa. Umumnya berbentuk polip, baik berkoloni maupun tidak. Beberapa ada yang berbentuk medusa. Di dalam koloni, terdapat dua jenis polip, yaitu polip bertentakel dan tanpa tentakel. Contoh: Hydra, Obelia, dan Physalia
  2. Scypozoa. Fase medusa lebih dominan dari fase polip. tetapi ada juga yang berbentuk polip. Contoh: Cyanea dan Chrysaora frutteoens.
  3. Anthozoa. Hanya memiliki bentuk polip dengan ukuran yang lebih besar daripada dua jenis yang lain. Bentuk tubuh menyerupai bunga dan merupakan pembentuk anemon laut atau terumbu karang. Contoh: Tubastera, Turbinaria, dan Urticina

klasifikasi hewan ikan(pisces),burung,aves,mamalia,reptilia


  • Ikan (PISCES) Pisces atau ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragamdengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Berdasarkan bahan penyusun rangkanya Pisces dibagi menajdi 2 golongan : 1. ikan berangka tulang rawan (Chondrichthyes), contoh : ikan hiu, ikan pari, ikan cucut 2. ikan berangka tulang sejati (Osteichthyes), contoh : ikan kakap, ikan mas, ikan tongkol, ikan bandeng Ciri-ciri umum dari ikan : # Hidup di dalam air. # Mempunyai sisik yang berlendir. # Mempunyai sirip untuk bergerak. # Bernafas melalui insang. # Membiak secara bertelur. Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris).


  • Burung (AVES) Aves merupakan kelas tersendiri dalam kingdom animalia, aves atau burung memiliki ciri umum yaitu berbulu dan kebanyakan diantara mereka bisa terbang. Kelas aves adalah satu-satunya kelompok hewan yang memiliki bulu. Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap./Saluran pencernaan pada burung terdiri atas: 1) paruh: merupakan modifikasi dari gigi, 2) rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan tanduk, 3) faring: berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran pada bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat, 4) lambung terdiri atas: - Proventrikulus (lambung kelenjar) - Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal).Pada burung pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan vang berguna untuk membantu pencernaan dan disebut sebagai " hen’s teeth”, 5) intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka. Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Kelenjar pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas. Pada burung merpati tidak terdapat kantung empedu.
  • MAMALIA Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas". Otak mengatur sistem peredaran darah, termasuk jantung yang beruang empat. Mamalia terdiri lebih dari 5.000 genus, yang tersebar dalam 425 keluarga dan hingga 46 ordo, meskipun hal ini tergantung klasifikasi ilmiah yang dipakai. Sebagian besar mamalia melahirkan keturunannya, tapi ada beberapa mamalia yang tergolong ke dalam monotremata yang bertelur. 
  • AMPHIBIA Amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Amfibia mempunyai ciri-ciri yaitu tubuh diselubungi kulit yang berlendir, merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm), mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik, mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang, matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam, pernafasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernafasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam, dan berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal). Contoh amfibia yang terdapat di Indonesia adalah bangsa sesilia (Caecilia), serta bangsa kodok dan katak (Anura). Sesilia adalah semacam amfibia tidak berkaki yang badannya serupa cacing besar atau belut. Satu lagi bangsa amfibia, yang tidak terdapat secara alami di Indonesia, adalah salamander. Amfibia dari daerah bermusim empat ini bertubuh serupa kadal, namun berkulit licin tanpa sisik.
  • REPTILIA Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptilia merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan peru-paru. xcifikasi menjadi karapaks (perisai punggung dan plastron (perisai perut) yag tersusun dari protein keratin 2. Anggota tubuh - bergerak dengan cara melata - ular tidak mempunyai tungkai - buaya, kura-kura dan cicak mempunyai dua pasang tungkai - tungkai cecak tersusun secara pararel untuk memudahkan menempel dan merambat di dinding 3. Perkembangbiakan - pembuahan terjadi di dalam tubuh (fertilisaasi internal) - telur yang sudah dibuahi dikeluarkan dari tubuh betina dan berkembang di alam bebas (ovipar) - ada juga telur yang berada di tubuh induknya hingga menetas (ovovivipar) Kelas reptilia dibagai menjadi 4 ordo, yaitu 1.Rhyncocephalia (contohnya: Tuatara) 2. Testudinata / Chelonia (contohnya: Penyu, Kura-kura, dan Bulus) 3.Squamata (Contohnya: Serpentes, Lacertilia, dan Amphisbaena) 4.Crocodilia (contohnya: Buaya, Aligator, Senyulong, dan Caiman).

KLASIFIKASI HEWAN VERTEBRATA


Klasifikasi Hewan Vertebrata (Bertulang Belakang)


hewan vertebrata 
Hewan vertebrata atau dalam bahasa sehari-hari dikenal hewan bertulang belakang ini merupakan klasifikasi spesies hewan yang berada disekitar kita. Salah satu bentuk pengelompokan jenis hewan yang kita kenal yakni berdasarkan keberadaan tulang belakang pada struktur anatomi tubuhnya.
Tulang belakang disini berasal dari i perkembangan sumbu penyokong tubuh primer atau notokorda (korda dorsalis). Masa notokorda ini terjadi hanya terjadi pada masa vertebrata masih menjadi embrionik, yang kemudian setelah dewasa, akan mengalami proses pembentukan tulang yang menjadi sistem penyokong tubuh sekunder, yaitu tulang belakang (vertebrae).

Hewan Vertebrata

Struktur tulang belakang yang dimiliki oleh hewan vertebrata ini, memiliki ciri-ciri khas yang pada umumnya dimiliki oleh setiap speciesnya seperti berikut :
  • Bagian tubuh memiliki notokord, yang berguna sebagai kerangka yang berbentuk batangan keras tetapi lentur (dapat bergerak).
  • Letak notokord berada di antara saluran pencernaan dan tali saraf, yang berbentuk memanjang sampai mencapai sepanjang tubuh untuk  membentuk sumbu kerangka.
  • Memiliki tali saraf tunggal, dengan bentuk berlubang yang terletak pada dorsal terhadap notokord, dan memiliki ujung anterior yang membesar berupa otak.
  • Hewan yang memiliki ekor dengan bentuk memanjang ke arah posterior kepada anus.
  • Memiliki celah faring.
Klasifikasi makhluk hidup yang merupakan jenis hewan vertebrata terbagi menjadi 5 kelas yang terdapat di muka bumi ini yaitu :
1. Pisces 
Pisces (ikan) merupakan klasifikasi hewan bertulang belakang yang memiliki habitat di air dengan sistem respirasi dengan insang. Seperti jenis biota laut, hewan pisces memiliki sirip yang berfungsi untuk pergerakan hewan pisces di dalam air, dengan dilengkapi gurat sisi untuk mengetahui tekanan air. Pisces termasuk kelompok hewan berdarah dingin (poikiloterm), yang berarti mampu menyesuaikan suhu tubuh dengan lingkungannya.
Pengelompokan jenis pisces ini berdasarkan tulangnya yaitu :
  • Ikan tulang rawan atau Chondrichthyes, contohnya : ikan pari, ikan hiu dan ikan cucut.
  • Ikan tulang keras atau Osteichthyes contoh : ikan mas, ikan gurami, ikan tongkol, ikan hias
2. Amphibia
Berbeda dengan ikan air tawar, yang disebut hewan amphibia karena habitat hewan ini yang dapat hidup di 2 alam, yaitu darat dan air tapi tidak semua jenis Amphibia mampu hidup di dua tempat dalam hidupnya. Seperti jenis katak yaitu salamander dan caecilian ada yang hanya hidup di air atau di darat saja. Tapi pada umunya, tempat hidupnya secara keseluruhan berada dekat tempat yang lembap seperti rawa dan hutan hujan tropis.  Contoh : kodok, salamander, katak sawah
3. Reptelia
Reptil merupakan hewan vertebrata yang bergerak dengan cara melata. Memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat tanduk (keratin) yang berfungsi mencegah kekeringan. Species reptilia 3 ordo besar yaitu :
  • Chelonia atau Testudines (reptilia bercangkang)
  • Squamata atau Lepidosauria (reptilia dengan kulit bersisik)
  • Crocodilia (bangsa buaya).
Pada jenis reptilia, pada bangsa kura-kura mempunyai cangkang (perisai) yang keras disebut dengan karapaks (bagian atas) dan plastron (bagian bawah).
4. Aves
Aves (unggas) merupakan jenis hewan bertulang belakang yang memiliki ciri khusus yaitu tubuh yang berbulu melindungi tubuh dan untuk membentuk sayap digunakan untuk terbang. Aves termasuk dalam omoiterm (suhu badan tetap, tidak terpengaruh suhu lingkungan). Contohnya : burung merpati, ayam, bebek
5. Mamalia
Klasifikasi vertebrata merupakan spesies hewan yang memiliki kelenjar susu (mammae) yang berada pada daerah perut atau dada untuk menyusui anaknya. Tubuh hewan mamalia tertutupi bulu yang berfungsi sebagai insulasi yang memperlambat pertukaran panas dengan lingkungan. Hewan mamalia dianggap memiliki bagian dan fungsi otak yang lebih berkembang dari pada jenis hewan vertebrata lainnya. Contohnya : orang utan, kuda, gajah

KLASIFIKASI DAN CIRI-CIRI HEWAN MAMALIA

Add caption
Mamalia, kata ini sudah akrab di telingan kita , dan kebanyakan dari kita sekedar tahu kalau mamalia itu hewan menyusui dan bertulang belakang atau vertebrata, tapi apakah kita tahu klasifikasi atau ordo dari mamalia. Karena mamalia masih terbagi dalam beberapa ordo. Ordo tersebut adalah : 


  1. Ordo Dactyla, contoh spesiesnya adalah badak jawa ( rhino cerassoondaicus ).
  2. Ordo Insectivora, contoh spesiesnya adalah tupai ( tupaja javarita ).
  3. Ordo Phalidata, contoh spesiesnya adalah trenggiling.
  4. Ordo Chiroptera, contoh spesiesnya adalah kelelawar ( micro chiroptera SP ) atau kalong ( mega chiroptera SP ).
  5. Ordo Marsupiala, contoh spesiesnya adalah singa ( fell is lion ), serigala ( canislupus ), harimau ( fell is tigris ) dan kucing ( fell is catus ).
  6. Ordo Marsopialia, contoh spesiesnya adalah kanguru ( macropus ).
  7. Ordo Prosboscidae, contoh spesiesnya adalah gajah ( elephant indicus )
  8. Ordo Artidactyea, contoh spesiesnya adalah kerbau ( bubalus- bubalus ), kambing ( bassonduicus ) dan banteng ( capra faleoheri ).

Sobat dunia satwa kita, secara umum, hewan ini sangat mudah dikenali dan diidentifikasi. Berikut ini adalah beberapa ciri utama hewan mamalia  :

  • Sebagian besar hewan mamalia hidup di daratan, meskipun demikian ada juga beberapa mamalia yang hidup di air, seperti ikan paus dan lumba- lumba.


  • Memiliki kulit yang terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak.

  • Fertilisasi internal.

  • Bernafas dengan paru- paru.

  • Berdarah panas.

  • Memiliki ruang jantung sempurna yang berjumlah empat buah.

  • Memiliki otak yang berkembang dengan baik.

Hewan Invertebrata

Hewan Invertebrata : Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi

Hewan Invertebrata (Tak Bertulang Belakang) : Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi, Reproduksi - Invertebrata adalah nama yang digunakan untuk menyebut kelompok hewan yang tidak bertulang belakang. Kata ini berasal dari bahasa Latin in (tanpa) dan vertebrae (tulang belakang). Invertebrata merupakan kelompok hewan yang jumlahnya sangat besar, terdiri dari berbagai filum, yaitu Porifera, Cnidaria (Coelenterata), Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda, dan Echinodermata. Pada uraian berikut kalian bisa mempelajari ciri masing-masing filum dan contoh jenis-jenis hewan yang menjadi anggota filum tersebut.

1. Porifera

2. Cnidaria (Coelenterata)

3. Platyhelminthes

4. Nemathelminthes

5. Annelida

6. Mollusca

7. Arthropoda

8. Echinodermata

KLASIFIKASI HEWAN (KINGDOM ANIMALIA)


Klasifikasi Kingdom Hewan
Klasifikasi Kingdom Hewan

Klasifikasi ilmiah binatang adalah sangat rinci, sarat subjek kajian Latin. Jika Anda tertarik dalam klasifikasi kerajaan hewan, Anda telah datang ke tempat yang tepat. Informasi dalam artikel ini pasti akan membantu Anda membuat grafik untuk anak kecil Anda tentang klasifikasi berbagai spesies hewan di bumi. Yang seharusnya membantu dia belajar untuk mengidentifikasi berbagai hewan yang berkeliaran di Bumi ini.
Klasifikasi Kerajaan Hewan bukanlah pekerjaan mudah, adalah daftar yang sangat panjang yang terdiri dari berbagai kelas dan sub kelas, yang semuanya diberi nama dalam bahasa Latin. Klasifikasi Kingdom Animalia dibedakan antara filum atau kelas yang pada gilirannya bercabang menjadi sub kelas atau subphylum. Mari kita memulai perjalanan klasifikasi Kingdom Animalia dengan mencoba untuk mengklasifikasikan semua binatang mulai dari mikroorganisme bersel satu sampai organisme multi-sel yang sangat kompleks. Ini pasti tidak akan mudah untuk menangkap 3,5 miliar tahun evolusi dalam satu artikel kecil, tetapi mari kita mencobanya. Usaha saya mengkategorisasi ini akan membantu Anda dengan dasar-dasar, yang ingin Anda atau anak Anda tahu. Cobalah untuk tidak membingungkan dia dengan terlalu banyak Latin, dengan mengenali semua binatang dan itu sudah cukup untuk membuat Anda bangga.
Harap dicatat bahwa ini artikel ‘klasifikasi hewan’ hanya akan menjelaskan filum utama dan bukan kelas, ordo, famili, genus dan spesies. Kita akan meninggalkan mereka untuk artikel lain. Filum adalah pemisahan semua hewan ke dalam kelompok yang lebih kecil yang dikenali berdasarkan beberapa karakteristik unik yang ditemukan di dalamnya. Setelah Anda terbiasa dengan filum Anda harus secara otomatis dapat mengukur hewan mana jatuh ke mana.

Filum Protozoa – Hewan Primitif

Filum ini terdiri dari organisme uniseluler, biasanya berukuran mikroskopis, makhluk air seperti amuba. Poin umum antara semua makhluk terdaftar di bawah filum ini adalah:
  • Semua protozoa bergerak dengan bantuan kaki palsu, yang dikenal sebagai pseudopodia.
  • Struktur mirip rambut kecil yang disebut silia membantu dalam pergerakan di air bebas.
  • Sebagian besar protozoa memiliki ekor, yang lagi digunakan untuk gerakan.
  • Protozoa berkembang biak dengan mekanisme pembelahan biner, juga dikenal sebagai mitosis.

Filum Porifera – Spons

Filum ini terdiri dari hewan multisel sederhana yang kebanyakan ditemukan di habitat air. Karakteristik unik porifera adalah bahwa sel-sel mereka disatukan begitu secara longgar sehingga mereka tidak membentuk jaringan. Sebagian besar spons memiliki pori-pori yang dikenal sebagai ostia ditemukan di seluruh tubuh dan memiliki lubang besar di puncak, disebut osculum. Mereka memiliki sebuah kanal yang mendukung asupan makanan dan oksigen, dan memiliki sistem pendukung yang terdiri dari jarum kecil seperti formasi silika, serat spongin dan kalsium. Hebatnya, reproduksi dari kerajaan hewan pada segmen ini mungkin seksual, aseksual atau bahkan tunas. Beberapa contoh porifera adalah: Sycon, Spongilla dan euplectella.

Filum Coelenterata – Cnidaria

Sebagian besar ditemukan di habitat laut, hewan dalam filum ini memiliki tubuh berlapis dua yang simetris. Lapisan luar tubuh memiliki tentakel sebagai penyengat yang dapat melepaskan racun ke dalam tubuh korban. bagian Tubuh Coelenterata terdiri dari rongga gastro vasular. Kelompok ini biasanya terdiri dari dua jenis hewan (zooids), yaitu polip (hidup tetap, soliter atau kolonial) dan medusa (berenang bebas). Reproduksi adalah dengan tunas (aseksual) dalam polip dan medusa seksual dengan itu. Semua jenis anemon laut adalah bagian dari klasifikasi ini. Kelompok ini juga termasuk karang, yang memiliki eksoskeleton kapur.

Filum Platyhelminthes – Aschelminthes

Ini adalah sebuah divisi yang mencakup semua hewan sekaligus termasuk dalam filum Aschelminthes, yang sekarang telah dianggap usang. Oleh karena itu, filum ini meliputi semua hewan seperti cacing pipih dan cacing kremi. Hewan-hewan dalam filum ini dapat dipisahkan menjadi tiga kelompok:
  • Kelas yang hidup bebas bernama Turbellaria.
  • Para cacing yang parasit jatuh di kelas Trematoda.
  • Para cacing pita parasit yang terdiri dari kelas Cestoda.
Hewan-hewan dalam filum ini adalah organisme triploblastik, yang sebagian besar parasit di alam dan menunjukkan simetri bilateral. Sebagian besar hewan dalam filum ini hanya memiliki satu rongga tubuh, yang berfungsi baik sebagai mulut dan anus. Baik jantan dan betina memiliki organ jantan dan betina pada mereka. Planaria, cacing hati dan cacing pita juga masuk di bawah segmentasi hewan ini.

Filum Nematoda – Ascaris

Ada banyak spesies yang termasuk dalam filum nematoda ini dan mereka terdiri dari sebagian besar cacing gelang dan eelworms (cacing seperti akar berkulit halus). Ribuan telur mereka yang  tergeletak, berbentuk kista dan menunggu proses pencernaan. Beberapa spesies yang paling penting yang termasuk dalam filum ini adalah:
  • Lungworms (cacing paru-paru) yang menyebabkan Hoose.
  • Cacing tambang, yang biasanya cacing yang mempengaruhi anak-anak sekolah.
  • Eelworms Kentang dan cacing perut lainnya.

Filum Annelida – Cacing bersegmen

Kelompok ini terdiri dari semua cacing beruas-ruas, seperti cacing tanah, dan lintah. Sebagian besar cacing tersegmentasi memiliki bulu yang dikenal sebagai Chaetae, pada setiap segmen, yang membantu mereka bergerak. Cacing bersegmen sebagian besar ditemukan pada tanah lembab, meskipun mereka juga dapat menghuni air tawar dan laut. Cacing ini memiliki tubuh lunak yang triploblastic dan mengikuti simetri bilateral. Sementara reproduksi biasanya seksual, mereka memiliki cara lain yang unik reproduksi – reproduksi aseksual melalui peremajaan. Dengan bertumbuh kembali segmen rusak, cacing-cacing secara efektif dapat mereproduksi. Contoh lain dari cacing annelida adalah sandworms dan Aphrodites (laut tikus).

Filum Arthropoda – Kaki beruas

Dengan hampir satu juta spesies (hampir 80% dari kerajaan hewan) yang merupakan bagian dari filum ini, ini bisa dikatakan sebagai salah satu yang terbesar. Semua arthropoda memiliki kaki bersendi dan eksoskeleton dapat dilihat secara periodik. Contoh arthropoda adalah: kalajengking, laba-laba, kerang dan krustasea, serangga, kutu kayu, kelabang dan kaki seribu. Arthropoda memiliki bentuk tubuh simetri bilateral, yang tersegmentasi menjadi bagian-bagian seperti kepala, dada dan perut. Semua arthropoda memiliki kaki bersendi yang memungkinkan mudah berjalan, berenang, makan dan merasakan. Mereka memiliki darah yang diisi rongga tubuh kecil, dan respirasi berlangsung dengan bantuan paru-paru, paru-paru dan buku tracheae. Bahkan udang dan lebah termasuk dalam filum ini.

Filum Molusca – Moluska dan Bekicot

Moluska meliputi: siput, bekicot, cumi-cumi, kerang, remis dan bahkan gurita. Ini umumnya memiliki satu kaki (saya katakan umumnya sehingga Anda dapat memaafkan cumi-cumi dan gurita) yang mengeluarkannya lendir licin. Mereka memiliki lidah yang serak yang bisa merobek bahan lebih kuat dari mereka. Meskipun mereka sebagian besar ditemukan di habitat air, mereka juga dapat ditemukan di darat. Mereka tinggal di air bernapas melalui insang, sementara mereka yang tinggal di darat sepenuhnya mengembangkan paru-paru. Moluska memiliki jenis kelamin yang berbeda.

Filum Echinodermata – Bintang Ikan

Echinodermata Filum terdiri dari hewan seperti asterias (bintang ikan), Echinus (landak laut), Holothuria (teripang) dan Antedon (bintang bulu). Sebagian besar hewan ini adalah makhluk laut dengan tubuh simetris yang baik berbentuk bintang, bulat atau memanjang. Sebagian besar dari mereka memiliki eksoskeleton berduri dan sebagian besar tidak memiliki kepala yang sejati. Pergerakan dicapai dengan bantuan kaki tubed dan kedua jenis kelamin terpisah.

Filum Chordata – Filum Paling Dikenal

Filum ini pada dasarnya milik hewan yang bisa disebut vertebrata atau yang terkait erat dengan vertebrata, yaitu hemichordata. Chordata dibagi dalam banyak subphylums, yaitu: amfibi, reptil, mamalia, hewan berkantong, burung, ikan, dll. Mari kita lihat beberapa ini untuk memahami lebih lanjut tentang chordata.
Kelas Mammalia – Mamalia
Ini memiliki rambut atau bulu, mampu mengatur suhu tubuh, melahirkan bayi sepenuhnya terbentuk dan menghasilkan susu untuk memberi makan anak-anak mereka. Contoh mamalia adalah: monyet, anjing, gajah, kuda nil, kanguru mamalia laut seperti paus, lumba-lumba, tupai dan binatang pengerat lainnya, seperti tikus, dan hewan berkantong seperti koala, dan bahkan manusia.
Kelas Amphibia – Amfibi
Amfibi bertelur, biasanya dalam air dan bernapas melalui kombinasi paru-paru, insang dan kulit. Mereka tidak bisa mengatur suhu tubuh mereka dan bisa hidup baik, di darat dan di air. Amfibi dibagi menjadi tiga jenis seperti: 1) Caecilian, 2) Katak dan Kodok, dan 3) Salamander.
Kelas Reptilia – Reptil

Reptil telah menjelajahi bumi sejak sebelum usia dinosaurus dan beradaptasi dengan baik terhadap perubahan lingkungan. Dinosaurus sebenarnya sekelompok reptil dikenal sebagai Dinosauria. Contoh reptil Aligator, buaya, kadal, ular, kura-kura, dll Meskipun ini adalah hewan bernapas, mereka juga dapat hidup di air, tetapi untuk jangka waktu yang sangat pendek (mereka harus datang di atas permukaan air untuk bernapas ). Reptil tidak dapat mengatur suhu tubuh dan mereka bertelur.
Kelas Aves – Burung

Ada lebih dari 8000 spesies yang berbeda dari burung dan beberapa contoh dari mereka termasuk burung beo, burung pipit, merpati, angsa, dan camar laut. Karakteristik yang hanya unik untuk burung adalah bahwa mereka memiliki sayap berbulu, yang memungkinkan mereka untuk terbang, memiliki paruh bukannya gigi dan tulang ringan yang membuat mereka cukup ringan untuk terbang. Mereka bisa bernapas bahkan pada ketinggian tinggi dan bertelur untuk melahirkan anak mereka.
Ikan  
Air adalah rumah bagi lebih dari 20.000 ikan yang berbeda, beberapa yang bahkan belum diketahui. Mereka memiliki insang dan mereka bertelur. Ikan yang digunakan harus diklasifikasikan ke dalam kelas Pisces, tetapi konvensi yang tidak digunakan lagi.
Beberapa contoh ikan hiu, ikan mas dan ikan haring.
Ada banyak divisi dan subdivisi dari hewan, tapi akan berhenti artikel saya tentang klasifikasi hewan di sini. Semoga artikel ini membantu Anda dengan belajar semua kerajaan klasifikasi hewan yang Anda belum menyadari.

KLAFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN

KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN

Klasifikasi Hewan
• Klasifikasi adalah usaha penggolongan makhluk hidup berdasarkan pada persamaan dan perbedaan yang nampak pada makhluk hidup. Klasifikasi atau penggolongan hewan dilakukan dengan cara mencari persamaan ciri di antara keanekaragaman hewan.
• Untuk menggambarkan sejauh mana hubungan kekerabatan yang terjalin antara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya, maka di dalam sistem klasifikasi diadakan tingkat kelompok (takson). Pada dasarnya tingkat pengelompokkan (takson) dari kategori umum ke kategori khusus (tingkat tinggi ke tingkat rendah) adalah sebagai berikut:

KINGDOM FILUM KELAS ORDO FAMILI GENUS SPESIES
• Cara penamaan ilmiah yang digunakan sekarang adalah binomial sistem/ penamaan binomial, yang dikemukakan oleh Carl Von Linne (Carollus Lineaeus). Menurut binomial sistem, setiap makhluk hidup diberi nama yang terdiri atas dua kata. Kata pertama menunjukkan genus, kata kedua menunjukkan nama species.
• Kita ambil contoh klasifikasi anjing : • Kingdom :Animalia (hewan) • Filum :Chordata (mempunyai tulang belakang atau notochord) • Kelas :Mamalia (mempunyai kelenjar susu) • Ordo :Carnivora (pemakan daging) • Famili :Canidae (mempunyai ciri-ciri bangsa anjing) • Genus :Canis (serigala, anjing, dingo, rubah) • Species :Canis familiaris (anjing biasa)
• Pada kingdom animalia (hewan) dibagi menjadi dua subkingdom berdasarkan struktur tubuh, yaitu hewan bertulang belakang (vertebrata) dan hewan yang tidak bertulang belakang (invertebrata). 1. Klasifikasi Subkingdom Vertebrata
• Hewan vertebrata merupakan hewan yang bertulang belakang atau punggung. Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak.
• Vertebrata terdiri dari: 1. Pisces (ikan) 2. Amphibia (amfibi) 3. Reptilia (reptil) 4. Aves (burung) 5. Mammalia (hewan menyusui)
2. Hewan Invertebrata • Hewan invertebrata adalah hewan yang tidak bertulang belakang, serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang punggung/belakang, juga sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih sederhana dibandingkan hewan invertebrata.
Filum-filum Hewan Invertebrata : 1. Filum Protozoa • Protozoa merupakan hewan bersel satu yang hidup di dalam air, protozoa memakan tumbuhan dan hewan. Filum protozoa dibagi atas empat kelas berdasarkan alat gerak yang dimilikinya, yaitu: - Kelas Rhizopoda ( hewan berkaki semu) - Kelas Flagellata (hewan berbulu cambuk) - Kelas Cilliata (hewan berambut getar) - Kelas Sporozoa ( hewan berspora)
2. Filum Porifera (hewan berpori) Porifera merupakan hewan air dan hidup di laut bentuk tubuh seperti tumbuhan yang melekat pada suatu dasar laut, jadi porifera dapat berpindah tempat dengan bebas, tubuh porifera seperti tabung yang memiliki banyak pori (lubang kecil pada sisinya dan mempunyai rongga di bagian dalam) Porifera dapat berkembang biak dengan cara generatif dan vegetatif. Porifera ada 3 kelas yakni : - Kelas Corcorea - Kelas Hexactinelida - Kelas Demospangia
3. Filum coelentrata (hewan berongga) Coelentrata mempunyai dua macam bentuk, yakni bentuk pasif yang menempel pada suatu dasar dan tidak berpindah. Coelentarata memiliki lubang-lubang kecil (pori) hampir di seluruh permukaan tubuh dan dapat menghasilkan racun untuk melumpuhkan musuh ataupun mangsanya. Contoh: Aurelia (ubur-ubur). Filum coelentarata terdiri atas kelas hydrozoa, misalnya hydrafusca (berupa polip) dan obelia (berupa medusa).
4. Filum platyhelminthes (cacing pipih) Platyhelminthes adalah hewan sejenis cacing yang mempunyai bentuk pipih. Hewan golongan ini mempunyai tubuh simetris bilateral, (kedua sisi sama), tubuh lunak dan tidak bersegmen (ruas) tetapi tidak mempunyai peredaran darah. Hewan yang termasuk filum ini memiliki ciri tubuh pipih memanjang (cacing).
• Filum ini dibagi menjadi tiga kelas, yaitu: • Kelas Turbellaria (cacing berambut getar), contohnya Planaria sp. • Kelas Trernatoda (cacing isap), contohnya Fasciola hepatica (merupakan cacing hati yang hidup pada rongga-rongga pada hati ternak, seperti sapid an kambing). • Kelas cestroda (cacing pita), contohnya Taenia saginata.
5. Filum Nemathelminthes (cacing gilig) Nemathelminthes adalah cacing yang berbentuk gilig. Kedua ujung tubuhnya runcing sedangkan bagian tengah tubuhnya bulat. Gilig adalah hewan yang memiliki tubuh simetris bilateral dengan saluran pencernaan yang baik namun tidak ada sistem peredaran darah. Contoh cacing gilig: cacing askaris, cacing tambang, dan cacing filaria.
6. Filum Annelida (cacing gelang) Annelida adalah cacing yang berbentuk gelang dengan tubuh yang terdiri atas segmen-segmen dengan berbagai sistem organ tubuh yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup. Annelida sebagian besar memiliki dua kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau hermafrodit. Contohnya, yakni: cacing tanah, cacing pasir, cacing kipas, lintah / leeches.
• Filum Annelida ini terbagi menjadi 3 kelas: - Kelas Polychaeta, yang memiliki gerak parapodia, tubuh memiliki setae/rambut yang banyak. Contoh: Eunice (cacing palolo) dan Lysidice (cacing wawo). - Kelas Oligochaeta, memiliki sedikit setae atau rambut dan tidak memiliki parapodia. Contoh: Lumbricus terrestris (cacing tanah). - Kelas Hirudinae, merupakan cacing yang mrnghisap darah. Contoh: Hirudo medicinalis (lintah).
7. Filum Mollusca (hewan lunak) • Hewan lunak mempunyai tubuh lunak yang dilindungi oleh cangkang dari bahan kalsium (zat kapur). Mollusca terbagi menjadi 3 kelas sebagai berikut: - Kelas Lamellibranchiata, yaitu hewan yang memiliki insang pipih berupa kepingan. Contoh: remis dan Margaritifera (tiram mutiara). - Kelas Gastropoda,hewan ini bergerak menggunakan kaki perut. Contoh: Achatina fulica (bekicot), Lymnea javanica, dan siput. - Kelas Cephalopoda, ciri hewan ini adalah memiliki tangan-tangan pada bagian kepalanya. Contoh: Loligo (cumicumi), Sepi (sotong), dan Octopus (gurita).
8. Filum Enchinodermata (hewan berkulit duri) • Semua hewan yang termasuk filum echinodermata biasanya hidup di laut, bentuk tubuhnya simetris radial (sisi tubuh melingkar sama). Mempunyai sistem ameudakral (sistem pompa air), rangka dalam berkapur dan memiliki banyak duri yang menonjol. Filum Echinodermata terdiri atas beberapa kelas, yaitu: - Kelas Asteroidea (bintang laut) - Kelas Echinoidea - Kelas Ophiuroidea - Kelas Holothuroidea - Kelas Crinoidea
9. Filum Antropoda Filum ini mempunyai jumlah species yang paling besar dibandingkan filum-filum lain. Tubuh dan kaki beruas-ruas (berbuku-buku) sehingga terbagi dua atau tiga bagian dan simetris bilateral, rangka luar mengandung zat kimia (zat kitin). Antropoda mempunyai peredaran darah, tetapi darahnya tidak berwarna, pertumbuhannya lama mengalami metamorfosis (perubahan bentuk). Tempat hidupnya ada yang di darat, di air tawar, atau di laut. Contoh: udang, laba-laba, kepiting, dan golongan serangga.
• Filum Antropoda ini terdiri dari beberapa kelas, yaitu; - Kelas Crustaceae (udang-udangan) - Kelas Myriapoda - Kelas Arachnoidea - Kelas Insecta (serangga)
PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
1. Berdasarkan tempat hidupnya : a. Hewan yang hidup didarat b. Hewan yang hidup diair : air tawar, air laut, air payau c. Hewan yang hidup didarat dan diair
2. Berdasarkan jenis makanannya : a. Herbivora (hewan pemakan tumbuhan) b. Karnivora (hewan pemakan daging) c. Omnivora (hewan pemakan tumbuhan dan binatang lain)
3. Berdasarkan penutup tubuhnya : a. Hewan yang tubuhnya ditutupi sisik b. Hewan yang tubuhnya ditutupi bulu c. Hewan yang tubuhnya ditutupi rambut d. Hewan yang tubuhnya dilindungi cangkang
4. Berdasarkan cara geraknya : a. Hewan yang bergerak dengan kaki b. Hewan yang bergerak dengan sayap c. Hewan yang bergerak dengan perut d. Hewan yang bergerak dengan sirip
5. Berdasarkan cara hewan berkembangbiak : a. Ovipar (berkembangbiak dengan cara bertelur) b. Vivipar (berkembangbiak dengan cara beranak) c. Ovovivipar (berkembangbiak dengan cara bertelur dan beranak)
6. Berdasarkan cara bernafasnya : a. Hewan yang bernafas dengan insang b. Hewan yang bernafas dengan trakea c. Hewan yang bernafas dengan paru-paru d. Hewan yang bernafas dengan kulit e. Hewan yang bernafas dengan paru-paru dan kulit
Hewan Liar dan Hewan Peliharaan 1. Hewan liar artinya hewan yang tidak dipelihara orang dan hidup bebas. Contoh : nyamuk, cicak, dan ular
2. Hewan peliharaan artinya hewan yang dipelihara manusia. Contoh : ayam,bebek, itik, kambing, dan sapi
Hewan Liar Ada yang Menguntungkan dan Ada yang Merugikan 1. Hewan liar yang menguntungkan, contohnya : cacing tanah, katak, dan cicak.
2. Hewan liar yang merugikan, contohnya : lalat, nyamuk, dan kecoak